fbpx
IMD

Pentingya Vaksin Difteri Untuk Kesehatan Tubuh

vaksin difteri untuk kesehatan
vaksin difteri untuk kesehatan/ Sumber foto: freepik

Difteri merupakan penyakit menular yang dapat mengancam jiwa. Difteri adalah infeksi bakteri serius yang mempengaruhi selaput lendir tenggorokan dan hidung. Meskipun menular, penyakit ini dapat dicegah dengan penggunaan vaksin. 

Bakteri Corynebacterium diphtheriae adalah penyebab difteri. Penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak langsung dari orang ke orang melalui benda yang mengandung bakteri. Selain itu, bersin dan batuk juga dapat menularkan penyakit ini. 

Vaksin Difteri untuk Kesehatan

CDC merekomendasikan vaksinasi difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis) untuk semua orang.

Bicaralah dengan dokter mengenai jadwal pemberian vaksin difteri. CDC merekomendasikan pengambilan gambar pada usia berikut.

  • Bayi dan Anak-anak

Bayi membutuhkan 3 suntikan DTaP untuk membangun perlindungan tingkat tinggi terhadap difteri, tetanus, dan batuk rejan. Kemudian, anak kecil membutuhkan 2 suntikan penguat untuk mempertahankan perlindungan tersebut melalui anak usia dini.

  • 2 bulan
  • 4 bulan
  • 6 bulan
  • 15 sampai 18 bulan
  • 4 sampai 6 tahun

Untuk anak-anak yang memiliki alergi atau sensitif terhadap vaksin DTap, dokter akan memberikan vaksin DT sebagai gantinya. 

  • Remaja

Pada anak pra-remaja harus mendapatkan satu suntikan Tdap antara usia 11 dan 12 tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka. Sementara pada anak remaja yang belum mendapatkan Tdap, harus mendapatkan setidaknya satu suntikan Tdap oleh dokter.

  • Wanita hamil

Wanita hamil harus mendapatkan Tdap selama awal trimester ke-3 setiap kehamilan. Tujuannya untuk membantu dan melindungi bayi dari batuk rejan saat bayi terlahir dan beberapa bulan kedepan.

  • Dewasa

Semua orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin, harus mendapatkan suntikan Tdap. Vaksin ini dapat diberikan kapan saja. Setelah itu, Bunda harus mendapatkan suntikan TD atau Tdap setiap 10 tahun sekali. 

Peringatan Penggunaan Vaksin Difteri

vaksin difteri untuk kesehatan

Karena usia atau kondisi kesehatan, beberapa orang mungkin tidak mendapatkan vaksin difteri karena reaksi alergi. Selain itu, konsultasikan kepada dokter jika Bunda atau anak mengalami:

  • Mengalami kejang atau masalah sistem saraf lainnya.
  • Mengalami nyeri hebat atau bengkak setelah mendapat vaksin apa pun yang mengandung tetanus atau difteri.
  • Pernah mengalami kondisi yang disebut Sindrom Guillian-Barré.
  • Anak Bunda sedang tidak enak badan.

Jika anak Bunda menderita penyakit ringan, seperti pilek, mungkin masih bisa mendapatkan vaksin. Namun, jika anak Bunda menderita penyakit yang lebih serius, sebaiknya tanyakan kepada dokter atau menunggu anak Bunda sembuh terlebih dahulu. 

Itulah informasi seputar vaksin difteri. Selain memberikan vaksi, penting untuk tetap menajag kebersihan lingkungan guna mencegah penularan virus ini. 

Selain itu, penting untuk menjaga asupan ASI Si Kecil. Kandungan ASI dapat meningkatkan imunitas dan tumbuh kembang bayi. Berikan ASI eksklusif pada bayi minimal hingga bayi berusia 6 bulan. Untuk mendukung program ASI eksklusif, Bunda bisa konsumsi  ASI booster untuk tingkatkan kesehatan dan kualitas ASI.

Jika Bunda memiliki keluhan selama menyusui seperti puting lecet, payudara bengkak, dan ASI mampet, Bunda bisa berkonsultasi dengan tim busuisehat.com dengan link  https://t.me/BusuiSehat.

Baca juga informasi menarik lainnya yuk Bunda!
Ketahui Pentingnya Imunisasi Untuk Kesehatan Anak

Ketahui Jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2020

Alergi Makanan Pada Anak: Ketahui Penyebab dan Gejalanya Agar Kesehatan Anak Terjaga!

0 Comments

Leave a Comment

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password