Ketahui Penyebab dan Gejala Anorexia Pada Ibu dan Anak

anorexia/ Sumber foto: freepik
Anoreksia nervosa atau biasa dikenal anoreksia adalah gangguan makan yang bisa dialami oleh siapa saja. Gangguan ini membuat seseorang terobsesi dengan berat badan dan makanan.
Anoreksia dapat disebabkan karena stres, kecemasan, dan harga diri yang rendah (self esteem) sehingga anak atau Bunda membatasi makanan.
Masalah ini mempengaruhi lebih banyak wanita daripada pria. Ini sering dimulai selama masa remaja. Jumlah wanita muda antara usia 15 sampai 19 tahun yang menderita anoreksia nervosa meningkat setiap 10 tahun sejak tahun 1930.
Faktor Risiko
Seseorang dengan anoreksia lebih cenderung berasal dari keluarga dengan riwayat masalah kesehatan tertentu. Ini termasuk masalah berat badan, penyakit fisik, dan masalah kesehatan mental. Masalah kesehatan mental mungkin termasuk depresi dan penyalahgunaan zat. Hal-hal lain yang mungkin berperan dalam anoreksia adalah:
- Sikap sosial
- Pengaruh keluarga
- Genetika
- Ketidakseimbangan kimiawi otak
- Masalah perkembangan
Anorexia mungkin juga berisiko pada anak yang memiliki aktivitas yang menuntut penampilan fisik (berat badan dan bentuk tubuh), seperti:
- Balet
- Cheerleading
- Seluncur indah
- Olahraga senam
- Pemodelan
- Gulat
- Atlet Pelari
Gejala Anorexia Pada Ibu dan Anak
Anoreksia bisa menimbulkan berbagai gejala. Kondisi ini mungkin terkait dengan makanan atau berat badan.
- Penurunan berat badan yang ekstrim
- Penampilan terlalu kurus
- Kelelahan
- Insomnia
- Pusing atau pingsan
- Perubahan warna kebiruan pada jari
- Rambut yang menipis, patah atau rontok
- Rambut halus berbulu halus menutupi tubuh
- Tidak adanya menstruasi
- Sembelit dan sakit perut
- Kulit kering atau kekuningan
- Intoleransi dingin
- Irama jantung tidak teratur
- Tekanan darah rendah
- Dehidrasi
- Pembengkakan lengan atau tungkai
- Kuku jari mudah patah
Itulah informasi seputar penyebab dan gejala anorexia yang harus Bunda ketahui. Segera hubungi dokter jika terlihat gejala tersebut pada anak atau diri Bunda.
Anorexia dapat membahayakan kesehatan bahkan bisa mengancam nyawa. Pada ibu menyusui, anorexia dapat mengurangi produksi ASI karena perubahan hormon stres dapat memengaruhi prolaktin sehingga produksi ASI menurun.
Untuk mencegah hal ini, Bunda bisa konsumsi ASI booster. Dengan begitu kualitas dan kuantitas ASI Bunda terjaga.
Selain itu, jika Bunda memiliki permasalahan ASI setelah melahirkan seperti puting lecet, payudara bengkak, dan ASI seret, Bunda bisa berkonsultasi dengan tim busuisehat.com melalui link https://t.me/BusuiSehat.
Baca juga informasi ini Bunda!
Penyakit Step: Ketahui Penyebab dan Gejala Kejang Demam Pada Anak
Baby Blues Syndrome: Ketahui Cara Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan
Baby Blues Syndrome: Ketahui Gangguan Emosional Pasca Melahirkan
0 Comments