fbpx
IMD

Penyakit Step: Ketahui Penyebab dan Gejala Kejang Demam Pada Anak

penyakit step anak
penyakit step anak/ Sumber foto: freepik

Step adalah istilah dari penyakit kejang yang sering menimpa anak-anak. Kejang dapat terjadi saat anak demam. Kondisi ini paling sering terjadi antara usia 4 bulan hingga 4 tahun.

Hal ini tentu akan menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua. 

Kira-kira apa penyebab penyakit step pada anak?

Simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab Penyakit Step

Biasanya saat tubuh anak terpapar bakteri atau virus, sistem imun secara otomatis berusaha menyerang bakteri dan virus. Hal ini menyebabkan demam secara tiba-tiba pada anak, berkisar 37, 5 hingga 39 derajat celcius.

Namun, tidak semua anak memiliki toleransi tubuh yang kuat saat demam terjadi. Lonjakan suhu secara mendadak dan toleransi anak yang rendah membuat tubuh anak kejang.

Penyakit kejang atau step terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:

  • Kejang demam sederhana (disebabkan oleh penyakit seperti cacar, flu singapore, diare, campak, tifus, alergi, gangguan metabolisme, tumor, keracunan, dan diare).
  • Kejang karena gangguan dalam saraf atau otak (beberapa faktor risiko penyebab step seperti genetik, trauma kepala, radang otak, perdarahan otak, trauma lahir)

Gejala Step Pada Anak

penyakit step anak

Kejang demam biasanya berlangsung kurang dari 5 hingga 15 menit. Kadang-kadang, kejang demam bisa berlangsung lebih dari 15 menit dan gejalanya hanya memengaruhi satu area tubuh anak. Anak Bunda akan mengalami:

  • tubuh menjadi kaku
  • lengan serta kaki anak mungkin mulai bergerak-gerak 
  • kehilangan kesadaran
  • mulut anak berbusa dan mata mereka bisa berputar ke belakang.
  • setelah kejang, anak mungkin akan mengantuk hingga satu jam. Kejang demam langsung seperti ini hanya akan terjadi sekali selama anak sakit.

Itulah informasi mengenai penyakit step pada anak. Segera hubungi dan bawa anak ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Untuk penyakit step yang disebabkan oleh virus dan bakteri, Bunda bisa mencegahnya dengan menjaga kebersihan. Dengan begitu, anak terhindar dari penyakit tifus, diare, maupun keracunan. Selalu perhatikan asupan makan Si Kecil ya Bunda. Jangan lupa untuk memenuhis kebutuhan ASI Si Kecil karena ASI bermanfaat menjaga kekebalan tubuh. Untuk menjaga ketersediaan ASI, Bunda bisa konsumsi ASI booster.

Selain itu, jika Bunda memiliki permasalahan ASI setelah melahirkan seperti puting lecet, payudara bengkak, dan ASI seret, Bunda bisa berkonsultasi dengan tim busuisehat.com melalui link  https://t.me/BusuiSehat.

Baca informasi menarik lainnya yuk, Bunda!

Baby Blues Syndrome: Ketahui Gangguan Emosional Pasca Melahirkan

Anak Bunda Susah Makan? Ketahui 6 Penyebab Anak Susah Makan

Cradle Crap: Ketahui Penyebab Ketombe Pada Kuli Buah Hati Bunda!

0 Comments

Leave a Comment

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password