fbpx
IMD

Penyebab Bayi Kuning dan Cara Mengatasinya

sumber foto: canva.com

Kondisi bayi kuning biasanya terjadi ketika baru melahirkan dan tidak berbahaya. Setelah melahirkan, berbagai penyakit bayi terkadang muncul, kondisi ini terjadi karena keadaan tempat yang berbeda ketika bayi dalam perut dan luar perut bunda. Banyak tanda-tanda penyakit bayi kuning yang perlu bunda ketahui agar dapat langsung mengatasinya.

Kondisi bayi saat terkena penyakit kuning ditandai dengan bagian tubuh seperti dada, tangan, kaki, dan bagian putih mata tampak kuning. Selain itu bayi yang terkena penyakit ini juga mempunyai urine berwarna kuning pekat dan tidak mau menyusu. Untuk lebih jelasnya, yuk bunda simak penjelasan berikut mengenai penyakit kuning pada bayi.

Penyebab Penyakit Bayi Kuning

Penyakit bayi kuning terjadi karena disebabkan kandungan bilirubin yang berlebihan dan akibatnya terjadi penumpukan pada darah bayi. Bilirubin sendiri merupakan senyawa berwarna kuning yang masuk ke dalam produk katabolisme enzimatik biliverdin yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah. Karena fungsi hati bayi yang belum stabil, membuat produksi bilirubin menjadi berlebih dan menumpuk. 

Bayi sudah mempunyai bilirubin saat ia berada di kandungan yang berasal dari plasenta. Bilirubin setelah lahir berasal dari aliran darah akan disaring oleh hati yang kemudian dilepaskan menuju saluran usus. 

Karena fungsi hati bayi yang belum stabil menjadikan proses penyaringan terganggu dan mengalami penumpukan bilirubin dalam sel darah. Mengakibatkan penyakit kuning tersebut muncul. Namun adapun faktor lain yang mempengaruhi penyakit bayi kuning seperti:

  • Sepsis pada bayi
  • Infeksi virus atau bakteri
  • pendarahan internal
  • kerusakan hati
  • kekurangan enzim tertentu
  • sel darah merah bayi yang tidak normal sehingga mudah rusak
  • ketidakcocokkan rhesus dan golongan darah antara ibu dan bayi
  • masala pada sistem pencernaan bayi, termasuk atresia bilier.

Cara Mengatasi Penyakit Bayi Kuning

Sebenarnya tak perlu perawatan khusus untuk bayi dengan penyakit kuning karena dapat hilang dalam waktu 10-14 hari. Namun jika keadaannya lebih serius dan warna kuning di tubuh tidak menghilang juga, bunda bisa langsung konsultasikan ke dokter. Biasanya jika penyakit ini serius dokter akan melakukan beberapa hal seperti:

  • Fisioterapi, proses merubah bentuk bilirubin agar lebih mudah diuraikan oleh hati dengan menggunakan cahaya khusus
  • Exchanges transfusion (transfusi tukar), yaitu proses pengeluran darah di pembuluh darah dan menggantinya dengan darah yang cocok.

Selain dua tidakan tersebut, bunda juga dapat memberikan nutrisi pada bayi untuk mencegah kenaikan bilirubin. Pemberian ASI juga sangat bermanfaat untuk mencegahnya, berikan ASI sebanyak 8-12 kali dalam sehari di hari pertama bayi lahir.

Sedangkan pada bayi yang mengonsumsi susu formula, bunda dapat memberikan 30-60 ml setiap 2-3 jam di minggu pertama melahirkan agar mencegah kenaikan bilirubin.

Ketik bayi bunda tekena penyakit ini, terus pentau kondisinya sebanyak 2 kali dalam sehari. Jika tidak ada perubahan dalam 14 hari langsung konsultasikan ke dokter agar tidak muncul penyakit serius yang bisa membahayakan kerja otak bayi permanen.

Bunda ingin sukses menciptakan ASI ekslusif selama 2 tahun, bunda bisa konsumsi ASI Booster. Membantu kelancaran produksi ASI dan kualitasnya pun tetap terjaga.

Jika bunda punya keluhan masalah ASI kering, puting lecet, dan masalah ASI lainnya, bunda dapat konsultasikan masalah tersebut kepada tim busuisehat dengan klik link berikut Klik disini untuk konsultasi dengan tim kami.


Baca juga bunda!

Jenis Alat Kontrasepsi yang Aman Untuk Ibu Menyusui

Berbagai Warna ASI Selama Menyusui yang Perlu Bunda Ketahui

Ini Cara Agar ASI Payudara Bunda Cepat Penuh

0 Comments

Leave a Comment

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password